Batik merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang tak ternilai. Kini bahan batik berkembang tidak hanya terbuat dari kain mori saja, melainkan juga dari katun, serat ulat sutera, serat nanas, sutera, dan lainnya. Merawat Batik perlu seni dan pengetahuan tersendiri, khususnya batik tulis sehingga batik dapat terjaga tetap awet, tahan lama, warna tidak pudar dan tetap tampak indah.
Menurut salah seorang pengusaha batik KRT Daud Wiryo Hadinagoro, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meraeat Batik antara lain :\
1. Jangan pernah menggosok batik pada saat mencuci . Jangan menggunakan sabun deterjen. Kalau batik tidak kotor cukuplah dicuci menggunakan air hangat. Sedangkan, kalau kotor, misal karena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau bila kotor sekali, seperti terkena buangan knalpot, pakailah kulit jeruk untuk menghilangkan nodanya pada bagian yang kotor.
2. Setelah kotoran hilang, jemurlah di tempat teduh. Tak perlu memeras kain batik sebelum menjemurnya. Namun, pada saat menjemur, bagian tepi kain agak ditarik pelan-pelan supaya serat yang terlipat kembali seperti semula.
3. Sedapat mungkin hindari penyeterikaan. Bila terlalu kusut, semprotlah dengan air di atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik itu baru diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditaruh di atas kain batik.
4. Sangat dianjurkan menyimpan kain batik dalam plastik agar tidak dimakan ngengat. Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak batik. Berilah merica yang dibungkus dengan tisu pada almari tempat menyimpan batik untuk mengusir ngengat. Alternatif lain bisa menggunakan akar wangi yang sebelumnya dicelup terlebih dahulu ke dalam air panas, kemudian dijemur, lalu dicelup sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur. Setelah akar wangi kering, baru digunakan.
Selamat Merawat Batik anda......
Selasa, 21 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar